Musim kemarau yang panas sekali mengharuskan hampir semua kehidupan di daerah ini terhenti sejenak. Sesekali terdengar kicauan burung dipuncak pohon bersahut – sahutan sesama marganya.
Kadang angin bertiup sepoi – sepoi menambah gambaran indah alam mayapada untuk dinikmati oleh semua makhluk berbagai jenis. Ditengah lebatnya hutan yang masih perawan dan hampir tidak ada manusia.berdiri seorang asing yang misterius. Dilihat dari cara berbusana dan mata yang tajam seperti mata burung elang, postur tubuh yang kekar dapat diperkirakan dia bukan orang asli daeah ini dan yang jelas di abukan orang sembarangan. Memandang ketajaman mata serta kumis tebal yang melintang diatas bibir yang mahal senyum menambah kewibawaannya.
Entah kapan orang ini berada di dalam hutan sendirian yang ditumbuhi pohon – pohon jati raksasa yang daunnya mampu menahan terobosan sinar matahari mencapai permukaan tanah.